Sabtu, 16 April 2011

Haluan Hati Part 2

Kejadian demi kejadian mengurung kelegaan nurani menjadi belenggu sepi. apa yang ingin dibuktikan tidak pernah kuminta, sampai suatu saat ketika dia tidak lagi menikmati kesungguhan yang tidak pernah kusuguhkan aku malah semakin menunggu. Dimana dia ?
Dimana yang kutanya dan sebenarnya kutunggu selama ini. Sosoknya tak kunikmati, tapi hatinya seakan berbicara banyak mengajariku, mengajariku bisa memaknai seluruh kehidupan, dunia dan isinya, walau tidak seluruhnya.
Purnama masih menemaniku, juga ketika senyumnya menyembul di antara sepi dan kepahitan seakan dia datang menemuiku. Apa dia tahu aku rindu ?
" Jika tanganmu terikat belenggu, jangan sibuk menolong orang lain di luar kesanggupanmu" Oh... suara itu seakan membangkitkanku. Aku menangis tapi tak mampu menyesali. sampai suatu saat aku menemukan lagi dia tidak sendiri,, dia tidak sendiri..aku seperti kehilangan, tapi mata cintanya mengulum rasa yang sama. aku mulai jatuh cinta. aku menempa rindu dengan segenap kekuatanku, akhirnya aku harus mengerti, kunikmati bayang-bayang hati seperti asmara kelana yang mengukir sepi dengan jari hati..
maafkan aku... sesungguhnya aku tahu ada kesungguhan, sesungguhnya aku menikmati haluan hati..NEXT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar