Sabtu, 19 Desember 2009

Dan Wanita Setia Tersungkur

Kesetiaan yang dimilikinya sebagai kekuatan hidup, berharap orang-orang yang ada di sekelilingnya berlaku sama, sehingga dia tidak tergoyah oleh hasutan dan rayuan bak "cendana". semua dilewati dengan kekuatan hati... Ternyata manusia tidak selalu mendapatkan sepertri apa yang dia berikan,dan wanita setia itupun tersungkur saat dirinya dikhianati oleh orang-orang terdekatnya...


(Jangan Pernah berubah Sahabatku yang cantik ! Aku mendukungmu !!))

Jika aku tidak berselingkuh karena...

aku sangat menyayangi anak-anakku, aku harus menjaga harga dirinya, bukan karena suami atau siapa tapi inilah yang terpenting dalam hidupku. aku tidak ingin jiwa anak-anakku terluka karena keburukan ibunya. Aku tidak mau nama baik dan harga diri anak-anakku tercoreng karena ibunya seorang pengkhianat, dan satu hal yang terpenting.."aku ingin memberikan yang terbaik bagi kehidupan anak-anakku, memiliki ibu yang penyayang, setia dan bertanggungjawab. Tuhan dengarkan keinginanku. Bahagiakan keluargaku...

Menyusun Keikhlasan

Kalau boleh berkata jujur maka aku akan tambatkan satu kata "penyesalan". Kata yang terangkai dalam jiwa letihku, merajam hati terperi. Meninggalkan kekasih yang sangat kucintai demi menikmati sebuah hati yang tidak bisa kumengerti. Sementara hatiku sendiri dibawa pergi oleh harapanku. Waktu tidak menjawab pengorbanan dengan balasan kebaikan, yang kunikmati adalah kepedihan. Waktu aku menyampaikan kata "maaf" pada kekasihku, ia tidak marah, tidak emosi, menerima segenap keputusanku dengan lapang.
"Apa pun yang kau tentukan asal kau bahagia aku rela". Aku merasa bersalah, kutepis semua rasa bersalah setiap saat dengan harapan aku bisa memperoleh kenyamanan.
Bagiku, apa yang tertulis dalam kehidupan adalah kehendakNya... Semoga keikhlasan menjadi pertanda akan datangnya bahagia..

Rabu, 02 Desember 2009

HARU BIRU WARNA CINTAKU...


Langit masih menyebarkan terik ketika aku mencoba untuk menata hati karena ketidak siapan ini,
"Lihatlah aku, liatlah mataku, banyak yang mewakili isi hati untuk cintaku, hati ini tak pernah kosong untuk sebuah harapan semua demi masa depan, demi aku, demi kamu demi cinta dan semua yang terpendam di rasaku ini." bunyi kalimatnya masih lembut, bukan membuatku kuat tetapi meluluhlantakkan seluruh sendi pertulangan tubuh seolah nadi ini tak mau kompromi bergerak cepat mengguncang kepercayaan yang akhirnya meunculkan ketakutan yang tidak tercegah oleh segenap keyakinanku.
" aku tidak butuh kata-kata aku butuh sesuatu yang kuperlukan untuk hatiku, mengapa kau tega meninggalkan aku di sini berjuang sendiri " sesak dada ini semakin menghimpit.

" ini bukan kata-kata, ini sebuah janji untuk perjuangan, perjuangan asamara yang tidak pernah putus, aku mencintaimu, menyayangimu, menginginkanmu, dengarlah hatiku"
" aku tidak tahu aku tidak sanggup kehilanganmu..!!" hanya itu yang keluar dari lidah keluku"
"Aku juga tidak sanggup, antara tugas dan cinta bagiku tidak bisa untuk menjadi pilihan, tapi kali ini aku memilih tugas demi cinta dan masa depan kita"
Keyakinanku terpatri erat dalam biduk kehidupan asmaraku bersamanya. Dan waktu yang menjawab semuanya ketika ia tak menjadi bagian hidupku, ketika suratan takdir tidak menjodohkan kami, aku kehilangan, aku membirukan hati untuk kesetiaan yang sia-sia, dan aku...harus membiarkan semua berjalan apa adanya...