Sulitnya tersibak sosok pada pikiran keruhku,, tidak juga ketika kutemukan janji-janji baru tidk juga ketika aku memaparkan satu keindahan yang mengusik relung hatiku,,
Relung penantian tetap terjaga oleh waktu walau tidak terjaga oleh situasi dan kondisi.
sosok itu bulat memenuhi pikiranku, indah, terpancang bersama aroma kerinduan..
Jangan pernah pergi dari relungku,, karena aku tau menempatkan ini begitu sulit, karena aku juga tahu menggenggam ini juga kerumitan yang terpampang dalam jiwa meranaku.
Aku punya satu kekuatan yang mengukur setiap rindu bersama waktu,,
aromamu adalah nuansa hati,
mengikis semua jenis keraguan, menerpa semua jenis kemunafikan karena hanya itu yang selalu kuhharap..
Minggu, 23 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
BAGIAN XIV IBUKU Mungkin ini jawaban doaku kalau akhirnya ibu datang ke apartemenku dengan tangis mengharu biru. Memelukku...
-
BAGIAN XIX MENGISI CATWALK LAGI Selanjutnya goresan-goresan tangan menari-nari di atas kertas disainku. Aku ingin melupakan pak Ar...
-
BAGIAN XVII PERWIRA HATI Ada sebuah alasan untuk berkenalan dengan dua orang polisi. Perkenalan yang dimulai saat aku kehilangan m...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar