Dingin menyusup relung hati
Berjalan melintas tidak mendekat dan tidak menjauh
Terpaku diam dalam gerak waktu
Masih adakah yang tersimpan
Semilir angin senja menegaskan jawab dari setiap tanya
“Mengapa hadir yang meresahkan?”
“Mengapa singgah yang menoreh luka?”
“Kadang tiada yang bermakna ?”
Satu persatu memberikan jawaban
Ada makna hidup yang tidak dipahami
Tidak ada skenario Tuhan yang salah
Manusia sulit untuk bersabar, sementara keinganannya selalu surga kebaikan
Patrikan hati pada kelegaan
Mencari jawab di bawah langit
Tengah matahari bersinar seringkali lupa
Lupa bertanya, lupa bersyukur dan lupa tahu diri
Bersimpuh di bawah langit berteman temaram langit senja
Segala yg ditanyakan termaknai
Jakarta dalam balutan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar