Senin, 18 Januari 2016

Pola Dasar Wanita

SKALA 1/4
Bagi anda yang ingin belajar untuk menjahit baju sendiri dan tidak punya waktu untuk mengikuti kursus menjahit, maka berikut ini adalah langkah-langkah untuk menggambar pola dasar pakaian wanita sistem sederhana yang dapat anda gunakan. Untuk para pemula dalam bidang jahit menjahit sistem membuat pola dasar sederhana ini akan memudahkan anda dalam mempelajari langkah demi langkah pembuatannya.
Gambar dibawah ini menggunakan ukuran badan saya, sementara jika ukuran badan anda lebih besar atau lebih kecil dari ini maka anda tinggal menyesuaikan sesuai ukuran badan anda.
  
UKURAN: 
  1. Lingkar Leher = 36 cm
  2. Lingkar Badan = 88 cm
  3. Lingkar pinggang = 60 cm
  4. Panjang Muka = 30 cm
  5. Lebar Muka = 31 cm
  6. Tinggi Dada = 14 cm
  7. Panjang Sisi = 17 cm
  8. Panjang Bahu = 12 cm
  9. Lebar Punggung = 33 cm
  10. Panjang Punggung = 36 cm
  11. Jarak Dada = 17 cm
POla Dasar Wanita


KETERANGAN POLA BADAN MUKA:

 A – B = 1/6 Lingkar leher + 2 cm
B – C = Panjang Muka
C – D = A – E = ¼ Lingkar badan + 1cm
A – A1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm
A1 – A2 = Panjang bahu
A2 – A3 = turun 4 cm
B – B1 = 5 cm
B1 – B2 = ½ Lebar muka
C – C1 = ¼ Lingkar pinggang + 1 + 3 cm
C – C2 =1/10 Lingkar pinggang + 1 cm
C2 – CC3 = 3 cm
C1 – C4 = naik 1,5 cm
C4 – K = Panjang sisi
C – M = Tinggi dada
M – O = ½ Jarak dada


KETERANGAN POLA BADAN BELAKANG:
 A – B = 1,5 – 2 cm
B – C = Panjang punggung
C – D = A – E = ¼ Lingkar badan – 1 cm 
A – A 1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm
A1 – A2 = Panjang bahu
A2 – A3 = Turun 3 cm
B – B1 = 10 cm
B1 – B2 = ½ Lebar punggung
C – C1 = ¼ Lingkar pinggang – 1cm+3cm
C – C2 =1/10 Lingkar pinggang
C2 – C3 = 3 cm
C1 – K =Panjang sisi 

POLA DASAR LENGAN





















    Ukuran Yang Diperlukan

    1). Lingkar kerung lengan = 40cm (diukur dari pola badan)
    2). Tinggi puncak lengan = 12 cm
    3). Panjang lengan = 24 cm 
    Keterangan pola lengan

    Menggambar pola lengan dimulai dai titik A yang merupakan puncak lengan.

    A - B = panjang lengan.
    A - C = ukuran tinggi puncak lengan, buat garis sampai ke titik D dan E, setelah diukur dari titik A ½ lingkar kerung lengan yang ukurannya bertemu dengan garis dari tititk C.

    Buat garis putus-putus (garis bantu) dari A ke D dan dari A ke E.
    Garis bantu dari A ke D dan A ke E dibagi tiga. 1/3 dari A ke D
    diberi titik A1 dan dari A ke E dinamakan titik A2.

    A1 - A4 = A2 - A3 = 1,5 cm.
    Titik D1 = 1/3 D - A
    D ke D1 dibagi dua dinamakan titik D2.
    D2 - D3 = 0,5 cm.

    Hubungkan A dengan A4 dengan D1, D3 dan D seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka).
    Hubungkan A dengan A3 dan E seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian belakang).

    G - G1 = E1 - E2 = 1,5 cm.

    Hubungkan E dengan E2 (sisi lengan bagian belakang), dan D dengan G seperti gambar (sisi lengan bagian muka)


    POLA DASAR ROK























    Keterangan pola rok muka

    Menggambar pola rok dimulai dari titik A.
    A - B = panjang rok.
    A - C = tinggi panggul.
    A - A1 = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm ( 3 cm untuk besar lipit kup, 1 cm untuk membedakan ukuran pola muka degan pola belakang).
    A1 - A2 = 1,5 cm.
    Hubungkan A dengan A1 seperti gambar (garis pinggang).
    A - D = 1/10 lingkar pinggang.
    D - D1 = 3 cm.
    Pada garis tengah antara D dan D1 dibuat garis lurus sampai batas garis C dengan C1(garis panggul).
    D - D1 = 12 cm.
    C - C1 = ¼ lingkar panggul ditambah 1 cm.
    B - B1 = C - C1.
    B1 - B2 = 3 cm.
    B2 - B3 = 1,5 cm.
    Hubungkan A1 dengan C1 membentuk garis pinggul dan dari C1 ke B3.
    Hubungkan B dengan B3 seperti gambar (garis bawah rok).

    Keterangan pola rok belakang
    Menggambar pola rok bagian belakang sama dengan cara meggambar pola rok bagian muka. Bedanya hanya terletak pada ukuran lingkar pinggang dan lingkar panggul. Ukuran lingkar pinggang dan ukuran lingkar panggul pola bagian muka lebih besar 2 cm dari pada pola bagian belakang.
    Tetapi bentuk garis sisi, garis pinggang dan garis bawah rok sama dengan pola rok bagian muka. Untuk itu maka pola rok bagian belakang dibuat dari pola rok bagian muka. Untuk membedakannya cukup dengan memindahkan garis tengah muka sebesar 2 cm dengan cara mengukur dari A ke E sama dengan dari B ke F yaitu 2 cm, hubungkan titik E dengan F dengan garis lurus (garis tengah belakang).

    Jika ingin memiliki pola bagian muka dan pola bagian belakang pada kertas yang berbeda, sebaiknya salah satu dari pola rok dipindahkan. Sebaiknya pola yang dipindahkan itu adalah pola bagian belakang, dengan demikian pada pola rok bagian muka juga terdapat pola bagian belakang. Didalam memindahkan pola perlu diperhatikan garis tengah belakang pola mesti dalam posisi lurus, garis pinggang dan garis sisi rok bentuknya mesti sama dengan yang asli.


    POLA DASAR CELANA























    CARA MENGAMBIL UKURAN :
    • Lingkar Pinggang, diukur pas sekeliling pinggang
    • Lingkar pesak, diukur dari batas pinggang belakang, melalui selangkangan menuju garis pinggang bagian muka.
    • Tinggi duduk, diukur dari pinggang sampai batas panggul terbesar  pada bagian belakang (dalam posisi duduk)
    • Lingkar Panggul, diukur melingkar pada pinggul yang paling lebar  secara horizontal ditambah 4 cm.
    • Panjang celana, diukur dari pinggang sampai batas mata kaki  (sesuai dengan model)
    • Lingkar ujung kaki, Diukur sekeliling ujung kaki celana sesuai dengan ukuran yang  diinginkan
    • Lingkar paha, diukur sekeliling paha terbesar
    KETERANGAN  POLA CELANA BAGIAN MUKA 
    A - B = panjang celana.1
    A - C = 1 /3 lingkar pesak dibagi 3 ditambah 4 cm. 
    C - D = C - E - ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm. 
    E - D1 = 4 cm tarik garis lurus sampai garis pinggang namakan titik H. 
    H - G = lingkar pinggang dibagi 4 ditambah 2 cm. 
    A - F = panjang lutut. 
    F - F1 = F - F2 = ½ lingkar lutut. 
    B - B1 = B - B2 = ½ lingkar kaki celana. 
    G - I = 3 cm. 
    G - j = 12 cm. 
    Hubungkan I dengan j seperti gambar saku  sisi celana. 
    Hubungkan H dengan E seperti gambar ( pesak celana bagian muka). 
    Hubungkan E dengan F2 terus ke titik B2, seperti gambar (garis sisi celana). 
    Hubungkan G dengan D membentuk garis panggul, terus ke titik B1 melalui titik F1 seperti gambar (sisi celana).

    KETERANGAN POLA CELANA BAGIAN BELAKANG

    Pola celana bagian belakang digambar berdasarkan pola celana bagian muka, untuk itu pindahkan pola celana bagian muka dengan cara menjiblak sekaligus memindahkan tanda-tanda pola seperti titik
    E, F2 dan B2.
    E - E1 = 8 cm. 
    F2 - F3 = 4 cm. 
    B2 - B3 = 4 cm. 
    Hubungkan titik E1 dengan F3 terus ketitik B3 seperti gambar (garis sisi celana bagian belakang). 
    G - G1 = 4 cm. 
    H - H1 = 3 cm. 
    G1 - H1 = 1 /4 lingkar pinggang dibagi  ditambah 4 cm. 
    E1 - E2 = 1 cm, 
    Hubungkan H1 dengan E1 seperti gambar (pesak celana bagian belakang). 
    D - J = 5  cm.  
    J - J1 ditambah J - J2 = ½ ukuran lingkar panggul 


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar