Rabu, 18 Februari 2015

Kekasihku Dalam Uraian Nada Asmara

Bungaku tak akan layu tanpa sebab...itu kalimat yang tertanam dalam balutan nurani yang selalu dalam kilauan asmara...aku mulai belajar memaknai antara cinta dan asmara..cinta bisa terucapkan dari rasa yang berbeda,,sedangkan asmara selalu berkata sama dengan kata hati...
asmara menancapkan sebongkah kehalusan yang tertinggal, menyatu dengan sosok yang membaluti rasa..mengurai setiap makna yang terpikir dan terasakan..

Tinggallah di sini dalam dada yang selalu mengukir mimpi dalam kehidupan nyata, mengungkap harapan, mengurai rindu, menggoncang hati... uraian nada ini tak akan lekang oleh panas dan waktu,, sekali pun sang bunga merapuh karena waktu..waktu itu penyebab bunga bisa layu..tapi hati bunga akan tetap mekar memaknai setiap nada yang berdenting...

Lihatlah mereka yang hanya bisa menyalahkan orang lain hatinya tidak yakin dengan dirinya sendiri..
Pandanglah orang yang selalu mendzalimi orang lain sebenarnya dia tidak yakin dengan kemampuannya...
Tunduklah pada setiap pandangan yang menatap dengan penghinaan karena tiada arti dihiraukan..
Menghindarlah dari cemoohan dengan menutup telingamu dengan memaafkan..
jatuhkan tubuhmu di atas sajadah yang terbentang untuk bersujud dan mengucap syukur atas keridhoaanNya membiarkan kamu hidup di bumiNya...

Uraian nada asmara akan menggayut sebagai lantuman indah dan dentingan nurani yang menguatkan hati... terima kasihku kekasihku yang telah mengurai nada asmara penuh makna..akan tetap kusikapi hidup ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar