Mengukur kehangatan rohani dengan batasan hati teduh,, kehangatan dalam keteduhan adalah sesuatu yang nyaman dinikmati dalam kehidupan.
Ketika kemauan, keikhlasan dan hasrat mengabdi begitu kuat, kurasakan sebagai tuntunan hidup yang harus kujalankan..
Pengabdian menyatu dengan naluriku,,
Aku rela menembus impian dengan menyatukan hasrat bekerja dan mengabdi,
ketika kutahu aku di bwah naungan rezim kemunafikan, ketidakjujuran dan kedzoliman, asmara cinta pada pengabdian menjadi "loyo"
Setiap pekerjaan membutuhkan keikhlasan, namun jiwaku memberontak, apakah aku mengabdi pada kedzoliman dan kemunafikan..
Bertahun-tahun aku menunggu dan menunggu. sekalipun lelah pikiran menghimpit pada jiwa keringku,
kedzoliman di depanku semakin menjadi-jadi, langkahku tertatih, terseok dalam ganasnya kemunafikan dan kejahatan,
Aku hanya meyakini Tuhan tidak tidur,
dan masa itu akan segera berakhir, tapi .. dosakah jika aku berharap kehancuran pada manusia-manusia munafik itu dengan segera.. ? Aku terserak dari sebuah pengabdian..
Tuhan tunjukkan jalanku dan kokohkan jiwaku, sekali pun aku terserak dari sebuah pengabdian, aku yakin semua akan berujung bahagia..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar