Senin, 03 Desember 2012

ANTAGONISME POLITIK



Antagonis adalah karakter atau sekelompok karakter, atau, kadang-kadang merupakan institusi suatu kejadian yang mewakili oposisi menentang argumen-argumen pihak protagonis (dalam arti lain, antagonis adalah karakter hitam). Dalam gaya klasik sebuah cerita di mana aksinya terdiri dari seorang wira melawan seorang penjahat, kedua-dua mereka bisa diperhitungkan masing-masing sebagai protagonis dan antagonis. Antagonis biasanya jahat dan tidak baik serta sering menjadi pembuat onar (ulah).
Berlawanan dengan kepercayaan masyarakat, para antagonis tidak selalu bersifat jahat, tetapi
hanya melawan si karakter utama. Antagonis ini merupakan ancaman besar atau hambatan bagi karakter utama dengan keberadaan mereka, tanpa harus sengaja mentargetkan dia.
Melihat definisi antagonis di atas, maka secara umum  kita dapat mengambil kesimpulan bahwa antagonism politik merupakan suatu sikap yang menentang atau bertolak belakang dengan kekuasaan politik,  dalam hal ini pemerintah.
Faktor penyebab antagonisme politik

Menurut Maurice Duverger, antagonisme politik lahir dari berbagai sebab yang digolongkan ke dalam dua kategori, yakni bergerak pada tingkat individual , seperti kecerdasan pribadi dan faktor psikologis dan pada tingkat kolektif, seperti faktor-faktor rasial, perbedaan dalam kelas-kelas sosial dan faktor sosiokultural. Setiap kategori sesuai dengan sebuah bentuk perjuangan politik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar