Selasa, 31 Mei 2016

KETIKA HARUS MENGALAH

Purnama selalu memberiku kekaguman tentang rasa, rasa bersyukur karena Allah membiarkanku hadir di dunia ini..menikmati alamNya. menggunakan berbagai fasilitas yang ada..seperti kebebasan bernafas, tertawa, bercanda, menangis dan semua yang menggunakan nafasku untuk bergerak menyeimbangkan diri dengan grafitasi.. semua yang kunikmati adalah anugerah ..semua yang mengelilingi kehidupanku pun anugerah.. pun ketika aku harus belajar memahami orang lain untuk mengalah... kalah dalam pertandingan yang sebenarnya tidak sengaja kita mainkan. Apa ini adalah bagian dari anugerah. saat aku mencoba berjuang dan memiliki apa yang harus kumiliki sebagai kebahagiaanku. bisa bekerja dan bekerja..menghasilkan sesuatu yang sudah menjadi hakku, hak yang kuprioritaskan untuk kuraih..tiba-tiba banyak wajah2 muram bergelimpangan di depan mataku, mencibir, mendengki.bagaimana aku tahu semua itu? aku hanya menikmati ketidak nyamanan. apa yang diberikan olehNya untukku seolah mengkhawatirkan banyak orang..itu adalah kenaifan yang tiba-tiba muncul di hadapanku. Seperti apa selanjutnya? mereka "mereka" sesuatu agar semua hilang dari kehidupanku. Pada saat itu aku harus menegur siapa? TIDAK ADA.. Yang ada hanya Tuhan yang Mengetahui Rasaku...Tuhan yang tidak berpaling dariku. ketika itu aku butuh manusia yang memiliki obat untuk ketidak nyamanaku. dan orang-orang itu dikirim Tuhan untuk kehidupanku. Jawaban yang indah adalah "aku harus mengalah" mengalah demi kedengkian orang lain terhadapku dengan selalu berbicara dengan Tuhanku. Mengalah berarti menyerahkan segenap harga diri. Kesedihan adalah perhiasan. dan ketika harus tersisih itu adalah kehendakNya..saat harus luka itu saatnya mengalah. mengalah yang terbaik adalah dengan menambah ketaqwaan dan kedekatan denganNya...dari sana aku paham betapa indahnya mengalah...